TIGA MERIAM DI KUBAH MERIAM KUALA INDAH
Mengawal Laut Dari Angkara Murka
Meriam Peninggalan Sejarah Datuk Tenggang Panglima Hitam Dipugar Pertama Kalinya 26 Agustus Tahun 2000, melibatkan pemerintahan desa, warga masyarakat dan Keluarga OK Sokin.(foto.taufikabdihidayat) |
KAMPONGMUSEUM-BATUBARA
Awal temuan Meriam tiga unit ini, ditemukan di dasar pantai Kuala Indah, yakni kawasan hilir semenanjung laut Desa Kuala Indah Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara dengan muara air Sungai Indrapura.
Temuan meriam tersebut berawal dari kisah mimpi yang dialami keluarga Nuraini Binti OK Bahrum yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi temuan tiga meriam yang saat itu kondisinya terendam air laut.
Meriam disekitar muara Tanjung yang kini disebut masyarakat yakni, kawasan Pantai Kuala Tanjung Indah, dekat dengan kawasan peleburan aluminium yang dikelola PT Inalum.
Menurut pengakuan juru kunci Meriam Kuala Indah Nuraini Binti OK Bahrum, meriam yang ditemukan didasar laut dekat dengan kawasan pantai Kuala Indah, satu meriam tetap berada di dasar laut, sementara Dua Meriam tetap berada di daratan.
"Sebelumnya kami pihak keluarga pernah melakukan ritual pemindahan 3 meriam tetap berada didarat, namun permintaan penunggu laut dan meriam meminta agar satu meriam tetap bertahan dilaut dan berjajaga. Sementara dua Meriam lainnya berada didarat, alhasil satu meriam tersebut terpaksa kami kembalikan kelaut," ujar nuraini, warga dusun IV Kuala Tanjung yang mengaku diberi amanah Pemerintah Kabupaten Batu Bara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Batu Bara sebagai juru rawat kubah meriam Kuala Indah.
Meriam ini dirawat keluarga turun temurun. Telah dua kali dipugar, melibatkan Kepala Desa Kuala Indah, Keluarga OK Sokin dan masyarakat secara swakelola.
Meriam ini berada pada dataran di Muara Kuala Indah, yang masuk kedalam wilayah
kampung Padang Serunai, Desa Kuala Indah. Dulunya meriam ini ditemukan sebanyak 3 unit di sekitar muara yang sekarang.
Sebuah diantaranya dalam kondisi pecah dan dua yang lainnya masih baik.
Kedua meriam yang berbahan besi tersebut sekarang ditempatkan masih di sekitar muara, hanya pada lahan yang kering. Dengan bangunan permanen dikelilingi pagar besi. Bagian atap ditutup seng berbentuk limasan.
Diperkirakan usia meriam ini, dibuat pada abad 18 dan kini dua meriam tersebut meski kondisinya tidak sempurna namun kawasan bangunan 5x5 meter tersebut memiliki tempat meriam yang layak dan terawat secara baik. Kawasan tersebut kini menjadi kawasan wisata bahari dan wisata relegi, mengingat banyak warga dan pendatang dari luar daerah datang berkunjung dan menjalankan ritual kepada kawasan yang dinilai keramat tersebut.
Harapan Nuraini, agar kita semua tetap menjaga dan melestarikan pantai dan laut dengan cara tidak melakukan pencemaran air, dan kita bersyukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, masih diberikan jauh dari mara bahaya dan bencana yang silih berganti datang dari berbagai daerah.(taufikabdihidayat)
0 Response to "TIGA MERIAM DI KUBAH MERIAM KUALA INDAH"
Post a Comment
Tinggalkan komentar dengan bijak tidak berbau pornografi dan aksi,sara dan berbau politik