Madu Diyakini Sebagai Solusi Menghempang Virus Corona
KAMPONGMUSEUM-BATUBARA
Madu, pasti yang ada dalam gambaran pemikiran kita sama, yakni, kandungan gula pada madu, yang didominasi oleh jenis fruktosa (gula alami yang biasa dijumpai pada buah-buahan) melalui reproduksi lebah madu.
Madu, bagi orang tua tempo dahulu selalu sebagai pelengkap dalam setiap ramuan obatobatan tradisional hingga minuman tradisional seperti jamu.
Madu, diyakini memiliki sejuta manfaat jika mengkonsumsi madu secara teratur, bisa pada saat berolahraga atau untuk keperluan meningkatkan stamina, energi tubuh hingga merawat kulit tetap awet muda.
Bahkan, setiap agama, dalam masing masing kitab yang diajarkan, mulai Kitab Zabur, Taurat, Injil dan Al-Quran banyak mengisahkan riwayat manfaat dan kegunaan Madu untuk tubuh manusia jika dikonsumsi secara teratur dan baik.
Didalam Al-Quran misalnya, ada menjelaskan manfaat dan kegunaan madu yakni, Surat An-Nahl Ayat 68-69, berbunyi, “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:
"Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,’ kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (Quran Surat An-Nahl Ayat 68-69).
Dalam ayat lainnya, menjelaskan gambaran madu pada Surat Muhammad Ayat 15), “(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?”
Kandungan antioksidan pada madu mampu menangkal radikal bebas tersebut dan mencegah berbagai gangguan yang disebabkan oleh radikal bebas, termasuk penuaan dini, menyembuhkan luka, menghambat pertumbuhan bakteri, efek antiradang dan kemampuan untuk menyamarkan bekas luka, pencegahan pada penyakit maag atau asam lambung, pertumbuhan tulang pada anak-anak dan pencegahan terjadinya ostoporosis.
Madu sering kali digunakan sebagai salah satu terapi untuk membantu penyembuhan luka dan kerap terkandung dalam komposisi krim untuk mengobati luka akibat terbakar ataupun luka akibat tergores. Madu juga memiliki beragam nutrisi lainnya. Madu juga mengandung asam amino, antioksidan, vitamin, dan mineral.
Nah, bagi yang mengkonsumsi makanan yang mengandung prebiotik alami seperti madu, ternyata dapat meningkatkan populasi bakteri ini sehingga diyakini, Madu mampu membunuh bakteri VIRUS CORONA yang hingga kini belum ditemukan vaksin penyembuhannya.
Dalam pengobatan para leluhur, penggunaan madu selalu sebagai pelengkap, baik berupa diseduh dengan teh jahe, temu lawak, maupun rempah rempah bumbu masakan dapur lainnya. Fakta lainnya, hingga kini Indonesia merupakan negara kawasan Asia yang imun terhadap virus CORONA.
Itu diyakini, metode pengobatan dengan mengkonsumsi madu sejak bayi hingga dewasa, atau kebiasaan kita mengkonsumsi madu memberikan kekebalan dalam tubuh dari setiap ancaman virus yang ada disekeliling kita.
Cara penggunaannya, madu diminum, dengan mengiring doa pembuka, yakni, bismillahirrahmannirrohim, istigfar 3x, alfatiha 1x dan pasang niat meminta kesembuhan dari Allah SWT, agar diberi kesembuhan dari penyakit VIRUS CORONA.
Semoga ini dapat menjadi referensi bagi kita semua untuk berfikir, bahwa Allah telah memberikan jawaban dari setiap persolan kehidupan manusia, dan segera bertobat mohon ampun kepadaNya.(taufikabdihidayat)
Good information
ReplyDelete