-->

ADAT ISTIADAT MENYIRIH

Menyirih Adat Istiadat Hampir Punah
Tepak sirih tembaga ini merupakan koleksi benda peninggalan sejarah tempo dahulu masa masyarakat Batu Bara diera perdagangan kuno yang harus dipertahankan.(taufikabdihidayat)

 KAMPONGMUSEUM-BATUBARA
    
      Tepak sirih merupakan perkakas masyarakat yang sebelumnya menjadi bagian tradisi dan kini tepak sirih ini sebagai alat kebudayaan masyarakat Batu Bara.
     Dimasa perdagangan kuno, tepak sirih tembaga ini banyak beredar di Batu Bara, khususnya daerah pesisir pantai, namun kini kondisinya sudah mulai punah seiring dengan perdagangan benda antik yang masuk kepelosok kampung sehingga benda sejarah ini sulit ditemukan.
     Diera keberadaannya Tepak Sirih tembaga diperkirakan dibawa oleh pedagang nusantara, maupun pedagang mancanegara melalui Selat Malaka, melalui jalur perariran Sungai Sei Batu Bara Kiri dan Kanan, Sungai Pagurawan dan Sungai Kuala Indah.
     Motifnya beragam sesuai dengan negara asal yang masuk berdagang, diperkirakan jenis tepak sirih ini terhubung dengan negara luar karena motif dan ornamennya juga beragam.
     Tepak sirih ini, dilengkapi dengan ruang dan sekat bahan keperluan bahan menyirih, diantaranya, ada tempat sirih, pinang, kapur, kacip pinang, hingga tempat meludah, usai menyirih.
     Seiiring dengan punahnya kebiasaan menyirih ini, seiringpula tepak sirih bercirikhas motif melayu juga hilang. Tepak sirih ini ditemukan di Desa Ujung Kubu Kecamatan Nibung Hangus Kabupaten Batu Bara, dan kini sudah menjadi aset daerah di Museum Daerah Kabupaten Batu Bara.

Tepak sirioh berbahan dasar kayu, ini masih banyak ditemukan dimasyarakat sebagai tempat peralatan dan perkakas menyirih.(taufikabdihidayat)
 Manfaat dan Kegunaannya
     Tepak sirih merupakan wadah atau tempat sirih yang digunakan masyarakat Batu Bara tempo dahulu dan kini menjadi tradisi turun temurun dalam ada istiadat masyarakat Batu Bara. Tepak sirih ini pada masyarakat melayu selalu digunakan pada upacara meminang atau mengantar tanda,
melangsungkan pernikahan, dan melenggang perut.
     Adat istiadat ini kini perlahan lahan mulai ditinggalkan dan sebagaian masyarakat ada yang masih mempertahankannya. Biasanya tepak sirih ini banyak digunakan berbahan dasar kayu atau tembaga.
     Seperti, halnya adat istiadat meminang, tepak sirih ini menjadi pelangkap pendukung acara adat melayu, serangkai dengan mengantar tanda tepak sirih menjadi bahagian pelambang adat.
     Pada saat persiapan melangsungkan perkawinan, saat pihak mempelai laki laki datang kepada keluarga calon mempelai perempuan, tepak sirih selalu digunakan sebagai tepak sirih pembuka kata, tepak sirih meminang, tepak sirih waris atau pengiring.
     Selain itu, tepak sirih juga diperlukan pada acara  wanita yang mengandung anak sulung ketika berusia tujuh bulan, guna memanjatkan doa keselamatan menjelang persiapan persalinan bayi terhindar dari mara bahaya.(taufikabdihidayat)    

0 Response to "ADAT ISTIADAT MENYIRIH"

Post a Comment

Tinggalkan komentar dengan bijak tidak berbau pornografi dan aksi,sara dan berbau politik

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel