CAGAR BUDAYA DI KUBA DATUK KUALA GUNUNG
Tempat Perasapan di Kubah Datuk Kuala Gunung Kecamatan Kedatukan Lima Puluh (foto,taufikabdihidayat) |
DAFTAR CAGAR BUDAYA
Kategori Objek ; 1. Benda 2. Bangunan 3. Struktur 4. Situs 5. Kawasan
Nama Objek ; Kubah Datuk Batu Bara dan 11 Makam Keramat
Kedudukan Objek
Nama Tempat ; Kubah Datuk Batu Bara
Alamat ; Kubah Kuala Gunung
Desa/ Kelurahan ; Kuala Gunung
Kecamatan ; Datuk Lima Puluh
Kabupaten/ Kota ; Batu Bara
Provinsi ; Sumatera Utara
Koordinat ; 03’’10’28’’ LU – 99’’28’55’’BT
Ukuran Objek
Panjang ; 7 meter
Lebar ; 2, 5 meter
Tinggi ; 3 meter
Tebal ; -
Diameter ; -
Luas ; 100x80 meter (lahan kuba)
Bahan ; Batu Bata, dan Keramik
Warna ; Kuning dan Biru
Kondisi ; Terawat
Batas-batas
Utara ; Dusun I Kuala Gunung
Timur ; Petatal
Selatan ; Empat Negeri
Barat ; Antara
Nama Pendaftar ; Taufik Abdi Hidayat, S.Sos
Alamat Pendaftar ; Jalan Nelayan LK VI Kelurahan Tanjung Tiram Kec, Tanjung Tiram, Kab.
Batu Bara
Identitas Pendaftar ; 1219060609760002
Nama Pemilik ; BUMDes
Alamat Pemilik ; Kuala Gunung
No. Identitas Pemilik ; -
Nama Pengelola ;
Alamat Pengelola ;
No. Identitas Pengelola ; -
Riwayat Kepemilikan ; Sebelumnya merupakan kawasan milik masyarakat, dan sejak penguasaan
lahan perkebunan dikelola pemerintah Belanda kubah tersebut masuk
dalam wilayah afdeling, dan sejak ditetapkan sebagai cagar budaya dan
sejarah lahan tersebut dilakukan pembebasan lahan oleh pemerintah. Dan
kini hak pengelolaannya dikelola pemerintah Kabupaten Batu Bara melalui
Pemerintah Desa Kuala Gunung.
Diskripsi ; Kubah Batu Bara atau disebut Kubah Datuk merupakan tempat berkumpul
datuk dalam sebuah hajatan dan pertemuan. Dalam literature sejarah yang
ditulis sebelumnya bahwa kuba ini merupakan kuba pertama dalam
peletakan batu pertama bagi para datuk dalam aktifitas dagang keluar
negeri menggunakan kapal Gajah Rukun (red, pelambang 5 datuk yang
rukun,Tengku Lukman Sinar), dan batu penyeimbang kapal atau disebut
“Batu Timbang Bahara” (artinya batu penimbang kapal agar tidak oleng
dan tetap menjaga keseimbangan) yang merupakan cikal bakal penyebutan
nama Batu Bara, diletakkan diatas bukit yang kini disebut kubah Batu
Bara.Dalam catatan sejarah lainnya yang ditulis Belanda menyebutkan,
lokasi ini dipercaya memiliki kekuatan magis dimana kuba ini selalu
mengeluarkan cahaya seperti bara api pada malam hari dimana pertanda itu
dijadikan sebagai tanda atau peringatan bagi warga sekitar dan masyarakat
Batu Bara.
Diperkirakan Kubah ini telah difungsikan hingga abad 16 dan banyak
makam keramat bersemayam di Kubah tersebut, diperkirakan ada 11
makam keramat yang kini sebagian patok tanda makam nissannya hilang.
Diantaranya, makam Atok Ulung Raib (abad 17) Makam Mbah Muji
(pengawal makam keramat Nek Poang), Suami Nek Poang (abad 16),
Sementara makam Nyai Sri Sukandri dan Datuk Panglima terawat baik.
Terdapat nisan Islam dan sebaran fragmen gerabah pada permukaan tanah.
Selain tokoh tokoh sentral yang berpengaruh diera kedatukan lima puluh
disemayamkan di kubah tersebut juga ada dari tokoh Kedatukan Tanah
Datar, Kedatukan Lima Laras dan Kedatukan Pesisir dimakamkan di kubah
tersebut. Selain itu, semasa perebutan kekuasaan dari pemerintah Belanja
menjadi pemerintah Indonesia, Kubah ini menjadi kawasan kunci
perlawanan masyarakat Batu Bara melalui udara, dimana bukit kubah
dijadikan markas tentara untuk menggempur pesawat Belanda yang
melintas dikawasan Batu Bara. Kubah ini sebelumnya memiliki 2 meriam
tempur dan 1 kentong tanda peringatan, namun seiring perjalanan waktu,
2 meriam dan 1 kentong ini hilang dan hingga kini tidak diketahui
keberadaannya. Bahkan Kubah tersebut, terhubung dengan tokoh tokoh luar
yang disemayamkan di tempat tersebut, dan tidak sedikit keluarga dari Siak,
Riau, Palembang, Aceh dan Berunai dan Jawa melakukan jiarah dikawasan
tersebut. Pada areal tersebut ditengah kubah terdapat pohon sendoi batu
berukuran besar diperkirakan usianya ratusan tahun.
0 Response to "CAGAR BUDAYA DI KUBA DATUK KUALA GUNUNG"
Post a Comment
Tinggalkan komentar dengan bijak tidak berbau pornografi dan aksi,sara dan berbau politik