-->

SEMBILAN BANKER JEPANG DI PANTAI SEJARAH

Banker Jepang Potensi 
Wisata Sejarah Unggulan

Foto bersama Bupati Batu Bara Ir Zahir MAP saat peresmian Kampung Jepang di Pantai Sejarah Perupuk Kecamatan Lima Puluh Pesisir. (foto.muhammadrafliaksan)

KAMPONGMUSEUM-BATUBARA
     Sejak Indonesia Merdeka Tahun 1945, untuk pertamakalinya situs cagar sejarah peninggalan Penjajahan Jepang digelar pemerintah Kabupaten Batu Bara Tahun 2020.
     Barubaru ini, 9 Desember 2019 Bupati Batu Bara Ir Zahir MAP, meresmikan Situs Sejarah Banker Jepang dengan tema "Kampung Jepang"  Pantai Sejarah Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batu Bara.
     Peninggalan sejarah era Kolonial Jepang di Indonesia bagian Sumatera Timur ini menjadi alasan terpenting bagi pengembangan pengetahuan dan penelitian sejarah bahwa Tentara dan Kapal Jepang mendarat pertamakalinya di Sumatera Bagian Timur yakni di Pantai Perupuk atau dikenal Pantai Sejarah.
     Selain itu, potensi pariwisata sejarah masuk menjadi objek warisan wisata nusantara dapat menjadi unggulan, dengan harapan dapat mengangkat potensi ekonomi masyarakat Batu Bara.
     "Dengan dibukanya Kampung Jepang ini sebagai salah satu upaya menggali peninggalan sejarah peradaban berupa sejarah dan situs-situs menjadi pelestarian cagar budaya dan sejarah di Batu Bara," ujar Zahir.
     Dikatakannya, cagar budaya dan cagar alam ini akan ditata dan dibangun secara standarisasi, dengan harapan wisatawan lokal dan mancanegara akan ramai berkunjung, outputnya adalah dapat membangun pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
       Cagar budaya dan cagar alam perlu dilestarikan dan dijaga, karena tuntutan dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.


Tahun 1942 Jepang Mendarat di Perupuk 
     Pasukan Jepang masuk ke Sumatera Utara lewat Pantai Sejarah pada Maret 1942. Pendaratan tentara Jepang di pantai ini dilakukan secara besar-besaran bersama markas besar Divisi dan Korps Sandi (Fusuyama, 1994:346-347).
     "Jepang melakukan strategi perang kepada Belanda dengan berpura pura membuka armada Pelabuhan Belawan, sehingga pertahanan Belanda diperkuat guna mengghindari penyusupan pasukan Jepang. Ternyata Jepang seperti menikam Belanda dari belakang dengan mendarat di kampung sunyi ini yang sama sekali tidak dijaga pasukan Belanda," kata.Dr. Phil. Ichwan Azhari Dosen Sejarah Universitas Negeri Medan (Unimed).
    Pantai Sejarah Perupuk ini menjadi pakta sejarah bahwa wilayah Batu Bara sangat strategis sebagai pusat ekspansi militer pada perang dunia ke dua, sekaligus pusat perdagangan, karena secara teritorial laut dekat dengan negara luar.
     Selain itu, data intelijen Jepang menyebutkan, kawasan pantai Batu Bara seperti dikawasan Pantai Timbun Tulang Kecamatan Tanjung Tiram (red, kini Kecamatan Nibung Hangus) bahwa kapal perang Jepang pernah bersandar menurunkan pasukan ke pantai.
     Tentara Jepang berhasil merampas kapal Belanda yaitu Van Waewirjk buatan tahun 1910 berbobot 3000 ton, yang kemudian berganti bendera Jepang dengan sebutan Harukiku Maru.
     Kini bangkai Kapal Perang, dengan muatan getah karet tersebut, masih ada meninggalkan jejak peninggalannya di kawasan laut tidak jauh dari bibir pantai timbun tulang Kapal Merah.
     Kapal Harikuku Maru kemudian digunakan membawa karet dan hasil bumi Batu Bara untuk diekspor ke Jepang.
     Kapal ini akhirnya diterpedo kapal selam sekutu bernama HMS Truculent pada 22 Juni 1944. Berdasarkan penelitian Balai Aerkeolog Sumut, bangkai kapal ini masih di perairan Tanjung Tiram.

Temuan Terbaru 9 Banker Jepang Ditemukan
     Pasca digelarnya peresmian pembukaan Kampung Jepang di Pantai Sejarah Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, ada temuan terbaru yakni 9 banker Jepang ditemukan di kawasan pantai Sejarah, tidak jauh dari satu unit Banker Jepang di kawasan tepi Jalan protokol, Jalan Perintis Kemerdekaan Perupuk.
    Sejak Tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Batu Bara hanya merilis satu unit banker Jepang masuk dalam daftar registrasi Cagar Budaya dan Sejarah Batu Bara.
     "Sebanyak 9 Banker ditemukan, di tanah warga masyarakat, diperkira temuan terbaru tersebut mirip dengan Banker Jepang sebelumnya," ujar Andi warga Perupuk, barubaru ini.
     Menurutnya, 7 Banker tersebut tepat berada di tanah warga, selain berada ditepi jalan protokol, satu diantaranya berada dikawasan tambak udang, satu diantaranya dirawa pandan berduri, satu diantaranya di fungsikan sebagai toilet warga. Sementara, dua banker lainnya berada di pantai.(reporter;taufikabdihidayat)

3 Responses to "SEMBILAN BANKER JEPANG DI PANTAI SEJARAH"

  1. Temuan terbaru ini harus dikaji secara ilmiah pak

    ReplyDelete
  2. terimaksih atas sarannya semoga diwaktu mendata akan disempurnakan dalam bentuk ilmiah dan penelitian......

    terimakasih pemirsa kampong museum batu bara....
    Salam Ahoyy...

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar dengan bijak tidak berbau pornografi dan aksi,sara dan berbau politik

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel