TEHNOLOGI TEMPO DAHULU

Alat Pemeras Santan Era Kedatukan

Alat peras santan ini mampu memeras santan sebanyak 4 hingga 5 gandeng kelapa sekaligus, dan setiap perasannya menghasilkan perasan santan terbaik,(foto,taufikabdihidayat)  

KAMPONGMUSEUM-BATUBARA
     Nenek moyang kita dahulu ternyata punya kiat dan cara menemukan alat untuk memudahkan pekerjaan, diantaranya dalam urusan pekerjaan rumah tangga.
     Seperti gambar diatas, bentuknya sederhana dan simple, tapi kegunaannya dapat menghasilkan perasan santan dengan skala besar.

     Alat peras santan yang satu ini, sudah dipastikan tidak ada ditemukan atau setidaknya sudah tidak ada yang memfungsikannya lagi, karena seiiring perubahan jaman dan tehnologi.

     Namun, perkakas rumah tangga yang dipastikan sudah pernah berlangsung menjadi tradisi ratusan tahun lalu, pengerjaannya pun sangat mudah, praktis dan ekonomis. dan tidak kalah saing hasilnya, hanya saja tampilan dan rupanya kurang menarik.

     Dahulu, alat peras ini sering digunakan para keluarga raja, atau para pembesar kampung mengingat alat ini difungsikan untuk memeras santan dengan kapasitas yang sangat besar, diperkirakan, mampu memeras santan dalam setiap pengerjaannya 4 atau 5 gandeng sekaligus.

     Alat peras santan ini digunakan, bila ada acara jamuan makan atau kenduri yang dilakukan para raja atau keluarga yang sedang melakukan hajatan keluarga atau pesta perkawinan, karena untuk memeras santan dengan skala besar santan dikerjakan dengan mudah.

     Alat peras santan ini ditemukan di rumah warga Desa Ujung Kubu kecamatan Nibung Hangus dengan nama Ridwan Habmi, diperkirakan alat peras ini sudah pernah difungsikan sebanyuak 3 generasi atau diperkirakan alat ini berusia 150 tahun lamanya.

     Perkakas ini berbahan dasar kayu, dan sengaja dipilih jenis kayu langka dan sangat tua, karena diperlukan daya tahan alat untuk menahan beban.

     Hingga berita ini diturunkan, alat peras santan ini sudah sangat langka, meski dahulunya setiap masyarakat memilikinya, namun dipastikan kini sulit mendapatkannya, mengingat sebagian warga banyak yang beralih ke tehnologi mesin.(taufikabdihidayat)

Share this post